Hai guys … ^_^
Aku mau berbagi ilmu nih sama kalian tentang halusinasi dan delusi. Semoga bermanfaat.
Selamat membaca!

1.       Halusinasi
Halusinasi adalah persepsi sensorik yang salah dimana sebenarnya tidak dapat terdapat stimulus sensorik yang berkaitan dengannya. Halusinasi dapat berwujud penginderaan kelima indera yang keliru tetapi yang paling sering adalah halusinasi pendengaran (auditory) dan halusinasi penglihatan (visual). Contoh halusinasi pendengaran, penderita skizophrenia merasa mendengar suara-suara yang mengajaknya bicara, padahal kenyataan nya tidak ada orang yang mengajaknya bicara; atau penderita schizophrenia merasa ia melihat sesuatu yang pada kenyataannya memang tidak ada.
2.       Delusi (Waham)
Delusi (Waham) adalah suatu keyakinan yang salah. Misalnya penderita schizophrenia tidak dapat diyakinkan oleh orang lain bahwa keyakinannya salah, meskipun banyak bukti kuat yang dapat diajukan untuk membantah keyakinan penderita schizophrenia tersebut.
Menurut Imam Setiadi Arif (2006:17) terdapat beberapa jenis delusi yaitu:
1)      Grandeur (Waham Kebesaran). Penderita waham kebesaran yakin bahwa ia adalah seseorang yang sangat luar biasa, misalnya sebagai artis terkenal, atau seorang nabi, titisan dewa atau orang yang di kultuskan atau semacamnya.
2)      Guilt (Waham rasa bersalah). Penderita waham rasa bersalah merasa bahwa ia telah melakukan dosa yang sangat besar.
3)      Ill Healt (Waham penyakit). Penderita waham penyakit yakin bahwa ia mempunyai penyakit yang sangat serius, yang sebenarnya tidak ada.
4)      Jealousy (Waham cemburu). Penderita waham cemburu yakin bahwa pasangan hidupnya telah berlaku tidak setia (menyeleweng).
5)      Passivity (Waham pasif). Penderita waham pasif ini yakin bahwa ia di kendalikan atau dimanipulasikan oleh berbagai kekuatan dari luar :misalnya oleh suatu pancaran sinyal radio mahluk luar angkasa.
6)      Persecution (Waham kejar). Penderita waham kejar merasa bahwa ia dikejar-kejar oleh pihak-pihak tertentu yang ingin mencelakakannya.
7)      Poverty (Waham kemiskinan). Penderita waham kemiskinan takut bahwa ia akan mengalami kebangkrutan, walaupun kenyataannya tidak demikian.
8)      Reference (Waham rujukan). Penderita waham rujukan merasa bahwa ia dibicarakan oleh orang lain secara luas, misalnya menjadi pembicaraan masyarakat atau di siarkan di televise.
Sumber:
Basuki, A.M Heru. 2008. Psikologi umum. Buku Seri Diktat Kuliah.

Jakarta. Universitas Gunadarma.